Thursday, July 02, 2015

Benahi Alutsista dengan Apa Pak ?


Jatuhnya pesawat Hercules TNI AU di Medan pada hari Selasa, 30 Juni 2015 lalu tentu menyedihkan kita semua. Prihatin bahwa TNI AU masih mengoperasikan pesawat yang usianya sudah lebih dari 50 tahun.

Harian Kompas edisi Kamis, 2 Juli 2015 muncul dengan berita utama: presiden menginstruksikan pembenahan alutsista (alat utama sistem senjata TNI.  Siapapun yang bisa berpikir jernih dan waras tentu sependapat dengan pernyataan atau instruksi presiden ini. TNI harus melakukan pembenahan, peremajaan dan pemutakhiran persenjataannya.  Siapapun, bahkan anak SMP sekalipun saya kira berpendapat sama.

Menurut saya, masalah utamanya bukan di situ.    Jatuhnya Hercules ini hanyalah salah satu puncak gunung es yang tampak di atas muka laut (masalah yg lebih besar tidak tampak karena tersembunyi di bawah permukaan).   Sekali lagi siapapun yang bisa berpikir jernih (dan waras) tahu bahwa peremajaan harus dilakukan. Masalahnya dengan apa peremajaan itu akan dilakukan ?   Tentu membutuhkan anggaran yang sangat besar untuk melakukan peremajaan atas persenjataan TNI.

Pertanyaan lanjutannya adalah apakah kita punya dana cukup untuk melakukan peremajaan senjata tersebut.  Dana cukup hanya bisa kita miliki jika ekonomi kita kuat.  Ekonomi yang kuat hanya bisa dicapai jika:
- perekonomian dikelola oleh team yg kompeten, cerdas, bersih dan jujur
- tidak ada korupsi
- iklim usaha yang kondusif
- ada kepastian hukum
dan sederet persyaratan lain yang dibutuhkan untuk mendukung proses pertumbuhan dan perkembangan yang sehat, yang bukan berbasis korupsi, kolusi dan nepotisme.

Sekarang silakan Bapak Presiden melakukan introspeksi diri, apakah persyaratan-persyaratan yg disebutkan di atas sudah dipenuhi ?   sudahkah presiden memilih menteri dan team yang sungguh-sungguh berkompeten, cerdas, bersih dan jujur (dan bukannya dikendalikan oleh kepentingan partai yang mendesakkan kader-kadernya diangkat jadi menteri).   Berikutnya adalah seperti apa komitmen presiden dalam memberantas korupsi, korupsi yang menggerogoti keuangan negara kita, membuat rakyat semakin miskin dan semakin bodoh.  

Silakan Bapak Presiden menilai sendiri bagaimana pemerintah (presiden dan para menteri) telah bersikap terhadap KPK selama ini.  

Silakan ambil cermin besar dan berkacalah.....   Kemudian jawablah pertanyaan itu, pembenahan alutsista harus dilakukan dengan apa ?
 


No comments:

Post a Comment