Monday, October 30, 2006

Kapan ya Indonesia bisa cinta produk sendiri ?


Bengpuspalad bekerja sama dengan FTUI sudah berhasil membuat desain panser sendiri (baca majalah Commando edisi 2004), tidak hanya itu PT PINDAD juga sudah mampu membuat panser, tapi TNI AD lebih tertarik membeli panser VAB rekondisi (bekas) dari Perancis. ITB sudah mampu membuat pesawat mata-mata tanpa awak, tapi lagi-lagi TNI lebih tertarik membeli pesawat serupa buatan Israel. Sementara KRL buatan PT INKA juga tidak dilirik oleh PT KAI, karena mereka lebih tertarik pada kereta rel bekas dari Jepang. Kapan ya Indonesia mulai mencintai produk buatannya sendiri, siapa akan mencintai produk kita kalau bukan mulai dari diri kita sendiri.

Gambar memperlihatkan panser APR-1 V1 buatan PINDAD. Sejumlah 40 panser seperti ini dikirim ke Aceh pada th 2004.

Friday, October 06, 2006

Indonesia bisa mengekspor Kereta Api lho !

Di antara hal-hal buruk dan menyedihkan, selalu saja ada kabar baik, seperti setitik oase di padang gurun. Di majalah TRUST edisi 2-8 Oktober 2006 ada berita PT INKA berhasil mendapatkan pesanan sejumlah 50 gerbong KA dari Bangladesh senilai US$ 37 juta.

Bagi saya ini sungguh kejutan yg menggembirakan, karena berita sebelumnya menyebutkan bhw daripada menggunakan produk PT INKA, PT KAI lebih suka mengimpor kereta bekas dari Jepang. Bahkan 24 gerbong KRL yang dibeli PT KAI dari PT INKA pada tahun 2003, hingga saat ini belum lunas dibayar.