Tuesday, December 13, 2011

Ironi Negeri Maling

Judul posting ini mungkin terdengar sinis, tapi kalau kita mau jujur, mungkin kita akan setuju dengan pendapat tersebut.

Coba sama-sama kita lihat dan amati:
  1. Di banyak supermarket misalnya Giant atau Gelael, jika kita perhatikan di rak: beberapa jenis vitamin atau obat tertentu (misalnya Calcium Redoxon) hanya disediakan kardus kosong. Jika kita ingin membeli obat tersebut, bisa mengambil isinya langsung di kasir.  Ini indikasi bahwa banyak pengutil di supermarket yang sering mengambil obat jenis tersebut.
  2. Di jalan tol Cipularang, beberapa bagian jalan diberi penerangan menggunakan tenaga matahari. Disediakan juga baterai untuk menyimpan listrik agar energi tetap bisa disimpan untuk keperluan pada malam hari.  Yang lucu, tiang beton di mana perangkat itu dipasang diberi lilitan kawat berduri dan besi pelindung.  Ini indikasi bahwa perangkat solar cell dan baterai itu rawan pencurian.
  3. Indonesia mungkin satu-satunya negara di dunia, dimana orang menggergaji dan merubuhkan menara listrik yg digunakan untuk transmisi tegangan tinggi.
  4. Bisa jadi juga negara satu-satunya di dunia, dimana orang mengambil baut-baut raksasa yang digunakan untuk mengikat besi pada jembatan (misalnya jembatan Suramadu).
  5. Jika Anda biasa berkendara di Jakarta, sudah tidak asing bagi kita melihat pengendara mobil atau motor  masih berjalan terus meskipun lampu lalu lintas merah sudah menyala.  Ini indikasi bahwa banyak pengendara mengambil hak orang lain untuk menggunakan jalan (alias mencuri).
  6. Tak terbilang sudah tingginya korupsi di negeri ini, mulai dari pejabat pemerintah daerah, anggota DPR, gubernur, tentara, polisi sampai jaksa dan hakim.  Sekali lagi indikasi pencurian yang ini malah dalam skala massal karena biasanya jarang orang korupsi hanya beberapa belas atau puluh juta saja. Biasanya nilainya sampai ratusan juta atau malah puluhan Miliar. Dan ini sudah dikukuhkan dengan predikat Indonesia sebagai negara paling korup di dunia.
  7. Coba Anda bandingkan berapa biaya naik haji di Indonesia dengan di Malaysia atau Singapura misalnya.  Mana yang lebih besar dan seberapa besar selisihnya ?  Kenapa bisa terjadi seperti itu ?  Jangan-jangan biaya naik Haji "diberi pajak" oleh Departemen Agama. Menurut saya sih, ini sama saja dengan mencuri ? karena menaikkan biaya untuk kepentingan diri sendiri, apalagi penggunaan dana yg didapat, dilakukan tidak transparan
  8. Kebetulan sekali beberapa hari lalu di Matraman saya melihat ada sebuah pikup membawa galon-galon air Aqua dan tabung gas 3 kg.  Uniknya bagian bak dari pikup tersebut ditutup rapat dengan kerangkeng atau teralis besi, diberi kunci gembok.  Baru kali ini saya melihat yg serupa itu, biasanya jika diberi besi sekalipun, hanya untuk penguat pagar saja, kalau ini sungguh-sungguh untuk melindungi galon Aqua dari pencurian.
Seingat saya masih banyak lagi bukti-bukti bahwa kita tinggal di negeri para maling, hanya saja saat mau menuliskan saya lupa. Jika pembaca ada masukan, silakan disampaikan, nanti akan saya tambahkan ke daftar di atas.