Tuesday, October 30, 2007

Orang-orang yang Peduli Indonesia

Saya selalu tertarik setiap kali mendengar berita tentang orang-orang Indonesia yang membuat inovasi atau prestasi tertentu. Ada orang yang begitu besar pedulinya pada lingkungan hidup sehingga dengan sukarela melakukan penghijauan kecil-kecilan (misalnya Abdus Samad). Ada orang yg punya visi, kemampuan dan jiwa wirausaha mengembangkan usaha produksi misalnya handphone Nexian (Harijadi Budimartono), peralatan elektronik Polytron atau komputer Zyrex (Timothy Siddik). Adalagi orang yang menaruh perhatian besar pada bidang ilmu tertentu misalnya Prof Yohanes Surya yg telah berhasil mendampingi beberapa pelajar Indonesia memperoleh medali emas pada Olimpiade Fisika Internasional. Adapula beberapa sejarawan terkemuka yang dengan tanpa henti terus mengupayakan dikuaknya kebenaran sejarah (Asvi Warman Adam, Baskara Wardaya). Di bidang IT ada Onno Widodo Purbo, mantan dosen ITB yg menelurkan ide RT-RW Net, sebuah solusi akses Internet murah yg digarap masyarakat secara swadaya. Di bidang perfilman ada Garin Nugroho dan Ari Sihasale. Di bidang politik kita kenal Kwin Kian Gie seorang keturunan Tionghoa tapi sekaligus nasionalis tulen. Kita juga mengenal Munir, seorang tokoh pejuang kemanusiaan yang akhirnya mati dibunuh "penguasa".

Saya yakin diluar daftar ini masih ada banyak tokoh lainnya yang karena keterbatasan saya belum saya ketahui atau belum dapat dicantumkan di sini.

Semua mereka menjalankan peran dan kontribusinya masing-masing bagi negeri ini, dengan cara dan sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing.

Saya selalu tertarik membaca dan mengenalkan kisah mereka, bagi Anda yang punya info tentang orang-orang seperti itu, saya akan sangat berterima kasih bila diberitahu.

Thursday, October 25, 2007

Abdus Samad, pelestari kantong semar


Di antara keburukan selalu saja ada kebaikan, itulah Abdus Samad, seorang pahlawan pelestari lingkungan hidup dari Kabupaten Landor, Kecamatan Landak, Kalimantan Tengah. Melihat kekayaan hutan yg mengalami perusakan terus menerus, Abdus Samad terpanggil untuk melestarikan hal tersebut.

Adalah tanaman karnivora kantong semar (Nepenthes sp.) sejenis anggrek yang ujung daunnya berbentuk kantong untuk memperangkap serangga makanannya, yg menjadi obyek konservasi oleh Samad.

Pahlawan lingkungan hidup lainnya adalah....

Friday, October 05, 2007

Apa yang terjadi 1965 (2) ?

Apa yang sesungguhnya terjadi pada tahun 1965 hingga saat ini masih menjadi tanda tanya besar. Saya mengundang Anda semua untuk bersikap kritis dan netral, melihat persoalan secara jernih.

Salah satu alternatif cara melihat kasus 1965 ditawarkan oleh Asvi Warman Adam di Rubrik Kolom Majalah Tempo edisi 7 Oktober 2007 berjudul "Aidit dalam Bingkai Nawaksara".

Asvi mengatakan bahwa:

...Peran seseorang atau kelompok dalam suatu kegiatan berbanding lurus dengan keuntungan yang (akan) diperolehnya. Dalam peristiwa 1965 itu, Soekarno adalah pihak yang dirugikan karena selanjutnya ia kehilangan jabatannya, sedangkan Soeharto sangat diuntungkan. Ia yang selama ini kurang diperhitungkan berpeluang meraih puncak kekuasaan karena para seniornya telah terbunuh dalam satu malam. Yang sangat dirugikan pula adalah Bangsa Indonesia secara keseluruhan karena enam Jenderal, empat perwira, seorang gadis cilik dan sekitar setengah juta orang terbunuh setelah peristiwa tersebut. Yang paling diuntungkan dari tragedi nasional tersebut tak lain dari Nekolim...

Saya kira apa yang dikatakan Asvi sungguh tepat, pihak Nekolim (Amerika dan sekutunya) yang di era Soekarno ditolak mentah-mentah, setelah berkuasanya Soeharo mendapatkan berbagai privelese yg sangat menguntungkan. Arus modal asing (hutang) segera masuk, dan Freeport sudah masuk di Tembagapura pada 1967 hanya satu tahun setelah jatuhnya Soekarno.