Tuesday, June 19, 2012

Ironi Negeri Maling (2)

Konon satu gambar berbicara lebih banyak dibandingkan dengan seribu kata-kata.  Silakan simak gambar-gambar berikut. Suka atau tidak itulah potret bangsa kita.







Jangankan dalam skala kecil di rumah atau RT/RW, dalam skala nasionalpun negara kita dirampok, begitu kata SBY, dan beliau hanya bisa mengeluh saja. Jadi bukan negeri maling dong, tapi negeri perampok.

Monday, June 18, 2012

Soegija, 100% Indonesia

Kita boleh gembira sedikit karena minggu-minggu terakhir ini Bioskop XXI dihiasi dengan film-film Indonesia yang cukup baik dan menarik (bukan sekedar film hantu, pocong dan suster ngesot).

Film Soegija yang menuturkan kisah tentang Mgr Soegijapranata, Uskup Pribumi pertama Indonesia, saya kira cukup bagus, meskipun di sana-sini saya melihat banyak kekurangan. Banyak adegan yang saya kira tidak perlu, secara keseluruhan sosok Soegija sendiri tidak terlalu jelas.

Namun lepas dari banyak kekurangan di film ini, saya kira banyak hal positif juga yang bisa diambil dari film ini dan menjadi bahan refleksi kita.

Bahwa kita manusia Indonesia, dan saudara-saudara kita orang Nasrani (Katolik, Kristen) diundang untuk menyadari bahwa kita harus berjuang pertama-tama bukan untuk agama kita tapi untuk bangsa kita.

Bahwa beriman pada satu agama tertentu (apapun itu), tidak bisa lepas dari konteks ke-Indonesiaan, kemanusiaan, keadilan, kemerdekaan.  Sehingga menjadi omong kosong belaka, jika Soegija yang sudah diangkat menjadi Uskup, lupa pada umat dan rakyatnya. Justru pada posisinya yang tinggi di hirarki gereja, Soegija dipanggil untuk secara berani dan lantang memperjuangkan kemerdekaan dan kebebasan bagi rakyat.

Selain hal di atas, setelah menyaksikan film ini saya disadarkan bahwa kita miskin dengan film bagus yang mengisahkan sejarah negeri ini.  Banyak hal yang tidak dipahami dan sulit dibayangkan oleh kaum muda kita. Seperti apa perjuangan para pemuda dulu, seberapa berat penderitaan mereka.  Juga pertanyaan-pertanyaan seperti kenapa Jepang tidak mau menyerahkan senjata ke Indonesia. Apakah ada agenda terselubung Belanda (dan sekutu).

Hal-hal ini saya kira perlu dipahami kaum muda Indonesia, kalau kita mau sunggu merdeka dan tidak dibodohi terus oleh negara lain.