Monday, September 18, 2006

Keterlibatan Indonesia pada Pasukan PBB di Lebanon


Lagi-lagi masih berkaitan dengan sengketa antara Israel dengan Hisbullah, Indonesia jauh-jauh hari sudah menyatakan kesanggupan untuk turut serta dalam pasukan perdamaian PBB di Lebanon sejumlah 1.000 tentara, lengkap dengan kendaraan lapis baja pengangkut pasukan VAB buatan Perancis.

Gambar memperlihatkan type panser VAB milik Marinir Indonesia yg digunakan di Aceh (sumber: http://armyreco.ifrance.com)

Sebagian dari panser VAB yang dikirim ini memang sudah dimiliki Indonesia, namun sebagian lagi sejumlah 32 buah merupakan panser yang baru dibeli dari Perancis dan dikirim langsung ke Lebanon. Biaya untuk membeli panser rekondisi ini sekitar Rp 250 Milyar, pls cek http://www.kompas.com/kompas-cetak/0609/10/utama/2942538.htm

Belakangan kalangan DPR meributkan proses pembelian panser tersebut yg dianggap melanggar prosedur karena tidak menggunakan tender.

Kalau menurut saya masalahnya jauh lebih besar dari itu, bukan hanya soal prosedur pengadaan, tapi jauh lebih penting dari itu adlh soal keterlibatan Indonesia dalam pasukan PBB itu sendiri. Bukan soal peran aktif Indonesia dalam perdamaian dunia, tapi ini soal kondisi ekonomi kita yang ambur adul. Bijaksanakah dalam kondisi ekonomi morat-marit dan rakyat kelaparan seperti sekarang; kita membelanjakan 350 Milyar Rupiah untuk mendukung pasukan PBB, sementara biaya pengganti yang disediakan PBB hanya Rp 35 Milyar saja ?

1 comment:

  1. Only, it may be provided to small kids, to supply freedom from varied forms of diseases.

    MAPS not just treats children in distress with delicate care but relates to
    the anguish and anxiety of each and every parent coping with child under chronic condition. According to
    Ayurveda the obese persons tend to be at risk of the following
    diseases.

    ReplyDelete