Buku ini diawali dengan paparan tentang sejarah penjajahan barat terhadap negara-negara timur, lahirnya mesin uap yg segera disusul dengan revolusi industri pada awal abad 19. Lahirnya kapitalisme (paham dimana pemilik modal akan mencari keuntungan sebesar-besarnya) dan liberalisme (paham yg menekankan besarnya kebebasan individu akan segala hal termasuk kepemilikan modal dan alat produksi di lain pihak ada keterbatasan wewenang pemerintah untuk mengatur).
Liberalisme runtuh pada 1929 ketika terjadi resesi ekonomi yg sebetulnya disebabkan karena adanya salah kelola bursa saham di Amerika, dimana nilai saham dan kredit meningkat pesat namun tidak didukung oleh sektor riil.
Sebagai ganti liberalisme, berikutnya dunia berkiblat pada teori Keynesian, ciptaan John Maynard Keynes, yang pada intinya adalah ekonomi campuran dimana baik pemerintah maupun sektor swasta memegang peranan penting. Negara tidak hanya berwenang menciptakan peraturan tapi juga melakukan intervensi fiskal, khususnya untuk menggerakkan sektor riil dan menciptakan lapangan kerja.
Dunia kembali goncang pada tahun 1973 ketika terjadi krisis minyak yang dipicu oleh perang Arab-Israel. Arab mengadakan embargo minyak dan Amerika menyadari betapa tergantungnya mereka akan minyak dari Timur Tengah. Pada saat inilah ide liberalisme muncul kembali.
Adalah Margaret Thatcher (PM Inggris) dan Ronald Reagan (Presiden Amerika) yg dengan gencar melontarkan ide pasar bebas, privatisasi dan penjualan sektor layanan publik ke swasta, atau dengan kata lain melahirkan Neoliberalisme.
Paham Neoliberalisme inilah yang digunakan oleh pihak barat (Amerika) untuk melakukan penjajahan gaya baru menggunakan instrumen-instrumen keuangan seperti World Bank, WTO (World Trade Organization) dan IMF.
Singkat cerita, Indonesia terjebak pada perangkap utang yang dibuat oleh World Bank dan IMF, hal ini diperparah dengan perilaku KKN (kolusi, korupsi dan nepotisme), sehingga akhirnya menjadi bangkrut.
Keyakinan yang berdasar tentunya,
ReplyDeleteSalam,