Thursday, January 28, 2010

Konspirasi Menghancurkan Antasari - KPK

Saya selalu berkeyakinan bahwa akar dari segala akar keterpurukan negeri ini adalah korupsi. Korupsi yg merusak sendi-sendi kehidupan bernegara. Korupsi yg menyebabkan kita terjebak dalam hutang. Korupsi yang membuat negeri ini semakin hari semakin bodoh dan miskin. Korupsi yang membuat negeri ini lemah dan mandul, kehilangan kehormatannya, dianggap sebelah mata oleh negara lain.

Ironisnya adalah, justru pada saat KPK - lembaga antikorupsi bentukan pemerintah - telah berhasil menunjukkan prestasi luar biasa dalam perang melawan korupsi, justru pemerintah sendiri yg "seakan-akan" berkehendak menghentikan KPK.

Pertama adalah penangkapan Antasari Azhar yg tidak lama kemudian diikuti dengan proses hukum terhadap Bibit Waluyo dan Chandra Hamzah. Berbeda dengan Bibit dan Chandra yg akhirnya terbebas dari proses pengadilan karena memang terbukti tak bersalah, kasus Antasari terus berlanjut ke pengadilan.

Di sinilah kita bisa melihat - jika Anda cukup jeli - mengikuti proses persidangan Antasari, akan Anda lihat betapa banyaknya kejanggalan dan keanehan. Kejanggalan paling besar saya kira adalah adanya pengakuan dari Komisaris Polisi Wiliardi Wizard, yang mengaku dipaksa oleh Institusi POLRI untuk membuat pengakuan yg menyudutkan Antasari. Kejanggalan besar kedua adalah kesaksian Komisaris Jenderal Susno Duaji (mantan Kabareskrim) yang meringankan Antasari. Kesaksian Susno ini membuat "kegaduhan" di tubuh POLRI, tidak lama kemudian POLRI menarik segala fasilitas jabatan yg masih dipakai Susno seperti mobil dinas, supir dan pengawal. Hebatnya lagi setelah itu Susno menerima ancaman-ancaman yg disampaikan lewat sms dan telepon.

Tentu jadi tanda tanya bagi kita semua, apakah betul bahwa pimpinan POLRI merasa gerah dan terganggu dengan kesaksian Susno ? Apakah ada hubungan antara kesaksian Susno (yang meringankan Antasari) dengan tindakan POLRI menarik mobil dinas, supir dan pengawalnya ? Apakah ada kaitan antara kesaksian Susno dengan ancaman yg diterimanya pertelepon dan sms ? Apakah pihak yg tidak suka dengan Susno itulah yg mengirimkan ancaman ? Siapakah di negeri ini yang berani mengancam seorang Jenderal Polisi berbintang tiga ?

Kejanggalan besar yang terakhir adalah tuntutan hukuman mati yang diajukan oleh Jaksa. Bagaimana mungkin dengan kejanggalan-kejanggalan fakta yg jelas sekali terungkap di pengadilan, jaksa tetap bersikukuh bahwa Antasari bersalah dan layak dihukum mati ?

No comments:

Post a Comment