Monday, January 04, 2010

Selamat Jalan Gus Dur

Menjelang pergantian tahun 2009 – 2010 banyak isu menarik yg muncul, yg terbesar mungkin adalah kasus Bank Century, lalu kontroversi buku karangan George Junus Aditjondro yg berjudul Gurita Cikeas. Tapi semua isu tadi seolah lenyap tak berbekas setelah wafatnya mantan Presiden ke-4 RI, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.

Gus Dur adalah sosok kontroversial yang kerapkali berseberangan paham dengan apa yg dianut oleh kebanyakan orang. Pada saat banyak orang berdemo anti zionisme, Gus Dur justru pergi ke Israel, pada saat orang cenderung membela agama sendiri dan (diam-diam atau terang-terangan) menjelekkan agama lain, Gus Dur justru dengan keras menyampaikan otokritiknya pada Islam.

Bagi saya pribadi Gus Dur sungguh tokoh yang luar biasa karena keberpihakannya pada mereka yg minoritas, yg tertindas, yg terpinggirkan. Semangat kemanusiaan Gus Dur saya kira sungguh patut menjadi teladan bagi bangsa Indonesia. Justru di sinilah letak masalahnya, sepeninggal Gus Dur, banyak tokoh memuji-muji Gus Dur sebagai tokoh terdepan yg memperjuangkan pluralitas di Indonesia. Tapi pertanyaannya: siapa yg akan menjadi penerus beliau ? bahkan mereka yg memuji semangat pluralisme Gus Dur sekalipun mungkin belum tentu sepaham dengan beliau.

Namun demikian saya tetap optimis, bahwa benih yg ditabur Gus Dur akan berkembang subur, setidaknya di kalangan generasi muda NU, dan semoga pada segenap generasi muda Indonesia.

No comments:

Post a Comment