Wednesday, December 08, 2010

Saya Muak

Aku muak melihat wajahmu
Aku muak mendengar pidatomu
Aku tak tertarik membaca buku-bukumu dan mendengarkan musikmu

Aku heran ketika kau permasalahkan monarki
pada saat banyak hal lain perlu dapat prioritas, korupsi yang terjadi di depan hidungmu

Aku muak baca berita, warung kecil hendak kau kenai pajak
pada saat kau biarkan aparat pajakmu merajalela

Hendak kau kemanakan kami, jika sikapmu seperti itu
mudah-mudahan mereka sadar telah salah memilihmu

Aku muak lihat sikap marahmu pada kami
sementara negara tetangga menginjak kepalamu, kau diam saja

Aku muak mendengar keluhanmu dan tetesan air matamu
air mata kami sudah kering

Yang aku punya sekarang tinggal satu puisi kosong dengan sumpah serapah

No comments:

Post a Comment