Monday, May 05, 2014

Ada Apa dengan Sistem Pendidikan Kita ?

Jangankan seorang manusia tewas dibunuh, bahkan hanya seekor hewan saja entah itu harimau atau gajah yang mati dibunuh adalah peristiwa menyedihkan.

Halaman berita kita akhir-akhir ini dipenuhi dengan hal-hal yang menyedihkan, mulai dari kejahatan seksual yang dilakukan kepada siswa/siswi di JIS (Jakarta International School), menyusul pelaku kejahatan pedofil di Sukabumi dengan korban lebih dari 50 anak laki-laki...

Pagi ini muncul berita lain yang tak kalah mengangetkan, seorang anak SD kelas V bernama Renggo, berusia 11 tahun, tewas menjadi korban penganiayaan dan pengeroyokan oleh teman-temannya di sekolah. Penyebabnya sepele saja, hanya karena Renggo tidak sengaja menumpahkan gelas minuman milik temannya seharga Rp 1.000.-  Itupun Renggo sudah minta maaf dan sudah mengganti minuman yang ditumpahkannya.

Singkat cerita Renggo dikeroyok oleh teman-temannya, mula-mula dipukuli dengan tangan kosong, tapi kemudian dipukul juga dengan gagang sapu, hingga akhirnya tewas.

Siapapun kita yang masih mencintai negeri ini, sepatutnya berduka atas kejadian ini. Saya sendiri sekalipun tidak mengenal Renggo sedih sekali dan menangis dalam hati, membayangkan seorang anak yang masih begitu belia harus mengalami penderitaan dan siksaan, -yang parahnya lagi- dilakukan oleh teman-temannya sendiri satu sekolah.

Pertanyaannya adalah kenapa ? ada apa ? apa yang salah ?

Jika ingin mencari jawab, tentu dibutuhkan investigasi mendalam dan evaluasi menyeluruh atas segala aspek, dan itu harus dilakukan bersama oleh berbagai pihak dengan pemerintah tentunya (Kementrian Pendidikan) sebagai pihak yang paling bertanggung-jawab.

Seorang teman berpendapat bahwa salah satu penyebab perisitiwa ini adalah karena tingginya beban pelajaran yang harus ditanggung para siswa (bahkan mulai dari Sekolah Dasar).  Beratnya beban pelajaran membuat siswa menjadi stress dan lelah, hal ini dikombinasi dengan pendidikan sikap dan perilaku yang  tidak memadai, yang memang tidak cukup menanamkan prinsip dasar dalam berperilaku dengan sesama (misalnya harus saling menghormati, tidak boleh berlaku kasar, tidak boleh menyakiti dan melukasi dsb).

Betul sekali bahwa sistem pendidikan bukan satu-satunya penyebab terjadinya kasus penganiayaan terhadap Renggo, tapi seharusnya peristiwa ini bisa dijadikan sebagai momen untuk mengevaluasi kembali sistem pendidikan kita, kalau dulu kekerasan siswa terjadi di level SMA/STM sekarang bahkan sudah mulai di tingkat SD........

Sistem hukum juga perlu dibenahi saya kira, dalam kasus Renggo, orang tua pelaku juga harus bertanggung-jawab, minimal orang tua tersebut telah gagal mendidik anaknya untuk menjadi orang yang bersikap baik pada orang lain atau teman sebayanya.  Orang tua pelaku harus mendapat sanksi hukum juga, setidak-tidaknya untuk menyadarkan mereka bahwa mereka mempunyai andil dalam terjadinya kejahatan ini.





No comments:

Post a Comment