Tuesday, February 02, 2010

Boediono mau Elegan ?

Wakil Presiden RI Boediono mengatakan bahwa dirinya siap kehilangan jabatan sebab dirinya hanya mengabdi bagi kepentingan dan kesejahteraan bangsa dan negara, namun Boediono mengingatkan hendaknya ditempuh cara yg elegan (Kompas, 30 Januari 2010).

Saya kira pernyataan ini menarik, setidaknya kita menjadi tahu bahwa Boediono bukan tipe orang yg mengejar jabatan, dan beliau mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadinya. Selain itu beliau juga mengedepankan cara-cara yang elegan dalam bertindak.

Tapi bila kita mengikuti jalannya diskusi pada saat Boediono dipanggil oleh Pansus Century tanggal 12 Januari 2010 lalu, kesan yg ditimbulkan sangat berbeda.

Pertama bahwa terhadap banyak pertanyaan Boediono hanya bisa menjawab tidak tahu, lupa, atau "...mohon dicek ke menteri keuangan...". Yang paling aneh adalah ketika Pansus Century menanyakan apakah uang LPS (Lembaga Penjamin Simpanan) yg dipakai untuk bail out Century sebesar lebih dari Rp 6 Milyar adalah uang negara. Boediono hanya menjawab: "Itu saya serahkan ke ahli hukum".

Tidak masuk akal bahwa Boediono selaku mantan Gubernur Bank Indonesia tidak tahu bahwa dana tersebut adalah uang negara.

Kedua, Boediono berpendapat bahwa Bank Century dirampok oleh pemiliknya sendiri yaitu Robert Tantular, anehnya Boediono tidak pernah mengupayakan penangkapan Polisi atas Tantular. Inisiatif itu justru datang dari Jusuf Kalla (Wapres saat itu). Hal ini diakui sendiri oleh Boediono.

Dari kedua hal tersebut di atas, Anda bisa menilai sendiri apakah Boediono bertindak elegan ?, Karena kesan yg tampak adalah melempar tanggung-jawab dengan kedok lupa, tidak tahu atau menyerahkan pertanyaan ke ahli hukumnya.

No comments:

Post a Comment