Sunday, August 19, 2012

Dirgahayu Republik Indonesia 67 Tahun

Tahun 2012 ini Indonesia memperingati kemerdekaannya yang ke-67.  Kondisi masih memprihatinkan.

Kita sudah bebas dari kolonialisme Belanda dan Jepang, tapi sekarang kita dijajah oleh bangsa sendiri, oleh para pemimpin korup, para Jendral Polisi yang korup, anggota DPR yang korup dst dst.

Pagi-pagi dengar berita di televisi, koruptor kakap Gayus Tambunan mendapat remisi 4 bulan.  Lagi-lagi menunjukkan inkonsistensi Presiden SBY dalam pemberantasan korupsi.  Sementara Harian Kompas memberitakan KPK menangkap dua hakim Pengadilan Tipikor di Semarang karena diduga menerima suap.

Prihatin, sekali lagi prihatin kata yang paling tepat untuk menggambarkan perasaan kita saat ini.  Namun saya masih optimis bahwa Indonesia bisa menjadi lebih baik.  Kita masih punya pejuang: Abraham Samad dengan KPKnya.  Samad sudah membuktikan keberaniannya, kebulatan tekadnya dan perjuangannya tak kenal takut melawan korupsi.

Mengutip editorial dari Mingguan Gatra yang mengatakan bahwa kemerdekaan hanya bisa dicapai lewat dua cara: diberikan (oleh penjajah) dan direbut/diperjuangkan (dari penjajah).  Jika benar Indonesia masih dijajah oleh bangsa sendiri, oleh pemimpin dan penguasa yang korup, maka kita diajak untuk melawannya. Melawan tidak harus secara frontal dengan kekerasan, minimal berangkat dari diri sendiri untuk bekerja jujur dan besih (jangan jadi koruptor), mengajari anak-anak kita untuk bersih dan jujur, tidak mengambil hak orang lain.  Bentuk yang lebih nyata lagi misalnya dengan ikut menyumbang langsung untuk KPK.  Sampai akhirnya bentuk yang paling ekstrim dan berani, adalah seperti yang dilakukan Abraham Samad.

Mari dukung KPK, mari dukung Samad. Dirgahayu Indonesia Raya !

No comments:

Post a Comment