Tuesday, August 16, 2011

Negara Ajaib

Sebetulnya saya senang menulis, itu sebabnya saya membuat blog ini. Dan karena syukur saya sebagai orang Indonesia, topik tentang Indonesia yg saya pilih menjadi thema. Masalahnya berita di negara ini hampir semuanya bukan berita yg menyenangkan membanggakan. Tapi
sebaliknya lebih banyak yg membuat hati miris, prihatin, sedih campur marah dan geram.

Itu sebabnya saya juga jadi malas menulis, sebab apa yg saya tulis nantinya hanya akan berkisar soal kritik, kecaman, keprihatinan dst dst tentang Indonesia.

Coba kita ingat-ingat berita apa saja yg muncul di Kompas minggu-minggu atau bulan-bulan terakhir ini, lebih banyak berita yg menyedihkan daripada yg menyenangkan. Salah satunya yang paling membuat hati saya miris adalah berita matinya seekor harimau Sumatra, beberapa hari kemudian ada lagi berita di Kompas, bhw 20 ekor harimau Sumatra mati setiap tahunnya. Tapi sudahlah untuk apa kita bicara tentang harimau, sedangkan manusianya saja tidak dihargai di negeri ini.

Judul posting ini saya cuplik dari komentar Onno W. Purbo di tweeternya, bahwa negara ini ajaib, karena orang bisa ditangkap polisi dan masuk penjara hanya karena tdk menyediakan buku manual berbahasa Indonesia untuk gadget yang dijualnya lewat kaskus. Sementara para koruptor kakap dibiarkan lalu lalang di depan hidung.

Kasus Nasarudin, (Bendahara Umum Partai Golkar yg terlibat kasus korupsi Wisma Atlet Palembang), semakin mengukuhkan premis Onno Purbo bahwa ini negara ajaib.

Ajaib betul, bahwa orang seperti Nasarudin yg sdh begitu jelas dan nyata melakukan tindak korupsi, bahkan terang-terangan melarikan diri ke negara lain, masih diakui eksistensinya oleh Partai Demokrat pimpinan SBY. Statusnya sebagai anggota DPR belum dicabut berarti ybs masih berhak mendapatkan gaji anggota DPR yg berpuluh juta itu.........

Sewaktu Nasarudin ditangkap polisi Colombia, ajaib bin aneh bahwa pernyataan SBY yang muncul adalah :”...jaga keselamatan Nasarudin...”. Saya bertanya-tanya tidak habis pikir, kenapa hal itu yang menjadi pokok pemikiran SBY, jika keselamatan Nasarudin dikhawatirkan, tentu ada yang mengancamnya, lalu siapa yang mengancam..... Jika kita cermati pernyataan-pernyataan Nasarudin yang hampir semuanya memojokkan para petinggi Partai Demokrat yang dipimpin SBY, apakah logis jika kita simpulkan ancaman ke Nasarudin berasal dari jajaran Partai Demokrat ??......


Bagi saya jauh lebih masuk akal jika SBY buat pernyataan seperti ini: ”....jaga ketat Nasarudin, jangan sampai melarikan diri, sita semua hasil korupsinya, periksa seluruh aliran dana korupsi yang disalurkan Nasarudin, tidak peduli ditujukan ke mana, bahkan ke Partai Demokrat sekalipun......”


Ajaib bin tidak masuk akal berikutnya adalah upaya pemulangan Nasarudin ke Indonesia. Dengan alasan keamanan, pemerintah menggunakan pesawat charter untuk membawa Nasarudin ke Indonesia. Biaya yg dihabiskan tidak kurang dari Rp 4 Milyar. Pertanyaan saya pertama keamanan seperti apa yg dimaksud pemerintah. Kedua apakah dengan pesawat charter menjadi lebih aman (di aspek apa lebih aman). Ketiga apakah sebanding keamanan yg ingin dipastikan tadi dengan biaya yg harus dikeluarkan ?


Coba kita berandai-andai apakah Nasarudin seorang veteran pasukan komando yg mampu melumpuhkan penjaganya, atau mampu merakit bom untuk diledakkan di pesawat ? Apakah dia berencana membajak pesawat yg akan membawanya ke Indonesia ? Dengan cara apa dia bisa membajak pesawat, hal tersebut tidak mungkin dilakukan sendiri toh ? Lho, apakah petugas polisi penjemput ada kemungkinan membelot (karena disuap) dan berbalik berupaya membebaskan Nasarudin ?


Saya tidak menemukan relevansi alasan keamanan Nasarudin dengan penggunaan pesawat charteran seharga Rp 4 Milyar tersebut. Coba kita lakukan pengandaian yang lain......

Dengan pesawat charteran, suasana lebih nyaman, lebih relax, privat, tidak ada penumpang umum yang lain dan tidak dikenal. Pesawat charteran bisa berangkat sembarang waktu, bisa transit dimanapun (yang penting biaya OK). Suasana nyaman dan privat, orang menjadi lebih bebas berbicara, diskusi, tukar pikiran. Peluang untuk membuat deal dan kesepakatan juga terbuka lebar....... tergantung apa yang mau diperjual-belikan, apakah harga disepakati.....


Itu hanya pengandaian saja, di Negara Ajaib konon apapun bisa terjadi dan itu sudah terbukti.......




No comments:

Post a Comment